Tak Mengerti

(jangan menyerah_dmasive mengalun perlahan)

Lihatlah malam ini,
Gelap,dan teramat kelam
Tapi cukup tenang,
Untuk hati yang tengah terusik

Duduk sendiri,menenangkan hati
Angina malam,bertiup seakan tanpa beban
Tak peduli akan sebatang tubuh, yang hanya berbalut
Secabik kain tipis tak bertenaga

Desah nafas Q seakan bangga
Seperti sang jawara yang berteriak keras,
Ditengah keheningan dan dinginnya malam
Aku terhenyak, bersandar pasrah di dinding teras
Menatap kosong kelangit kelam,
Mencari jawaban atas 1000 tanya,
Yang selama ini adu argument antara hati dan logika
Selalu dijawab sebaris senyum ketidak mengertian
Dan rasa putus asa.

Malam semakin larut, kelam dan tanpa suara
Pertanyaan-pertanyaan itu,
Satu persatu masih terlontar dengan teraturnya.
Dibawa angina entah kemana
Aku masih terduduk diam,
Diantara tanaman-tanama hias dan heningnya malam
Berharap temukan jawaban
Atas pertanyaan-pertanyaan yang mungkin konyol
Namun cukup menjadi beban.

Sesaat aku merasa,
Semesta alam yang gelap dan tenang
Seakan mengataiku dan bertanya
“Wahai manusia bodoh, untuk apa kau sakiti dirimu
Dengan hal-hal dunia yang tiada batasnya??
Bukankah banyak yang bias kau lakukan untuk senangkan hatimu??
KAWAN,DUNIA HANYA PANGGUNG SANDIWARA..”

Sesaat aQ hanya diam, berlalu pergi sembari tersenyum Menggeleng,
Dan akhirnya bertanya
“MASIH TERLALU JAUHKAH
KATA “MENGERTI” ITU DARI HAMBA??”