" . . . Yang Nyata Pengantar Karya . . . "

Selamat Datang...!!!
Di Blog Sederhana...
"...YANG NYATA PENGANTAR KARYA..."

Thursday 21 January 2010

Berharap Sedikit Pengertian


Berharap, tapi tak diharap..
Menanti namun hanya mimpi

Bersama hembusan angin
Seiring lambaian bayu
Debur ombak seakan tak peduli
Dengan aku yang sedang berdiri
Tanpa bergeming,
Kutatap laut yang mengharu biru

Selaksa aku makin merindu
Tak ku peduli langit yang mulai kelam,
Mentari yang telah kembali keperaduan,
Malam yang menjemput secara perlahan,
Dan Udara yang menusuk persendian
Hanya ku anggap pertanda akan datangnya,
PENGERTIAN & PERHATIAN
DARI ORANG-ORANG YANG AKU SAYANG

Sunday 17 January 2010

Semua Telah TErencana

Sore itu seperti biasa,aku kembali melewati gang kecil menuju rumah yang sentiasa menampung sebatang tubuh ini... ketika berada tak seberapa jauh dari rumah, aku melihat suasana yang tak seperti biasanya,selalu sepi dan hanya kernyitan pintu yang menyambutku saat aku mulai memasuki pekarangan tsb... tapi kali ini, banyak anak-anak kecil bermain ria dipekarangan mau pun dijalan depan rumah yang sederhana itu... ya... aku senang,keponakan satu-satu ku dikota ini yang baru berumur 4th telah ada dirumah itu... rumah orang tuanya,yang juga berarti rumah kakak ku..

Sungguh suasana yang ku tunggu-tunggu. Seketika letih itu hilang.. pulang kerja biasanya duduk istirahat kini aku malah ikut bermain dengan sekomplotan anak kecil yang imut-imut plus lucu.
Tak terasa hari semakin kelam... jalan didepan rumah itu mulai diterangi lampu jalan yang memang sengaja dipasang dipertigaan.
aku,keponakan ku serta teman2nya duduk di teras rumah. sementara kakak ku sibuk mengemasi barang-barang yang siap dipakainya tadi siang untuk memasak beberapa jenis makanan...kemudian kakak ku dan orang-orang tua teman kemenakan ku ikut bergabung dengan kami bercerita diteras rumah itu..

Hmmm.... Senang... tapi hanya sesaat.. yups, kemenakan ku harus balik lagi kerumah paman ku yang memang satu daerah tapi beda kompleks..mereka tinggal disana untuk menemani nenek dan adik-adik sepupuku sementara orang tuanya belum pulang kerja.. lagi pula kak ipar ku juga tidak berada dikota ini.. karna ia bekerja di daerah lain.. hanya sekali sekali-sekali saja ia pulang.

tepat pukul 20:30 suasana rumah itu kembali seperti biasa... hening,kini tinggal aku yang duduk sendiri diteras rumah diheningnya malam.. ocehan-ocehan kecil terlontar dihati... benci dengan keadaan saat ini.. ah... betapa enaknya jadi kakak yang 2th diatas ku sekarang yang berada dikampung... selalu berada dan mendapat perhatian dari bokap nyokap tercinta yang selalu berada didekatnya... betapa enaknya jadi kakak ku yang barusan pergi,selalu ada bahan tertawaan dari kemenakan ku tercinta, atau seperti kakak ku yang lain yang sekurang-kurangnya punya teman bercerita disaat mata enggan terlelapkan..sementara aku... arggh...(hening)

"teng teng teng teeeeeennnnggg... Baksoooooo"
Suara itu menyentakkan lamunanku.. perasaan yang sedih itu membuat aku lapar, mendorong aku berdiri dan memanggil tukang bakso itu...
tukang bakso itu menghentikan sepeda buntutnya,aku mendekat..
perlahan wajah tukang bakso itu mulai terlihat jelas dimataku... sedikit tua, mengingatkan aku pada orang tuaku.
"bakso nak??" ucap bapak itu
"iya pak" jawab ku

sembari bapak itu menyiapkan pesanan ku.. banyak dialog yang terjadi antara aku dan sibapak tua..

"sendiri saja dirumah nak??" tanya bapak itu dengan sedikit logat jawanya
"iya pak" jawab ku...
"orang tuanya kemana"?tanya bapak itu lagi
"oh orang tua aku dikampung pak" jawab ku
"disini nguli(kuliah) apa kerja??"
"kerja pak, yah lama-lama bosan juga dengan suasana kek gini pak,pulang kerja sendirian dirumah, ternyata g enak bgt ya pak jauh dari keluarga" lanjut ku..
tanpa sadar yang tadi membebani ku, tercurahkan pada sibapak tua..

bapak itu menjawab:
"itu lah hidup nak, tak selamanya yang kita ingin kan dapat terwujuti,termasuk keinginan kita untuk selalu bersama keluarga yang kita cintai.. yaah,... itu lah nak, untuk melanjutkan kehidupan ini sungguh banyak membutuhkan pengorbanan"lanjutnya.
Tutur bapak itu membuat ku tertarik bertanya tentang hidupnya... yang dari tadi ingin ku pertanyakan akhirnya terlontarkan juga
"ya pak, bapak benar" jawab ku menyambut tuturnya.
"oya,ngomong-ngomong bapak dikota ini sama keluarga bapak bukan??" jauh dihati ini masih terucap satu ucapan sebagai pelengkap pertanyaan untuk bapak itu.. "sudah tua masih jualan mpe malam gini,apa nggak ada anak yang bantu-bantu??" itu lah kalimat yang tak mampu ku lontarkan dari mulut ku.
"tidak nak... bapak disini juga sendirian..kelurga bapak mah masih di jakarta" lanjutnya
"berarti bapak harus sering pulang kampung ya pak biar bisa ketemu ma kelurga??" buru ku
"yah mestinya gitu nak, tapi mau gimana lagi.. jangankan untuk sering pulkam,buat makan ja susah.. udah 3th bapak nggak pulang... tapi... yah bapak masih beryukur karna masih diberi rejeki buat makan dan masih bisa ngirim juga buat anak istri disana" lanjutnya..

aku terdiam... hingga beberapa saat..
"ini nak baksonya" ujar bapak itu
"eh iya pak, bentar ya pak ngambil uang nya dulu" ujar ku agak tergagap dan disambut dengan anggukan dan senyum kesabaran dari si Bapak

aku berlari kedalam rumah.. dan selang beberapa waktu kembali lagi dengan selembar uang 10 ribuan. kuserahkan lembar itu ke bapak tua yang tengah asyik menikmati rokoknya..

"ini pak, kembaliannya ambil aja pak" lanjutku
"g usah nak..bapak ambil seharga biasa aja" ujarnya sembari menyerahkan 3 lembar ribuan ke arah ku..
"ya udah, makasih ya pak, TTDj ya pak" ujar ku dengan senyum penuh kebanggaan buat siBapak.
"sama-sama..mari nak..." ujar sibapak sambil mengiring sepedanya dan mulai berjalan lagi.

aku masuk kerumah.. sambil menikmati bakso si Bapak yang lumayan enak, aku mengingat-ingat percakapan dg bapak tua.
Kemudian rasa syukur itu terucap karna aku menyadari keadaan ku saat ini bukanlah keadaan terburuk yang aku kira.. banyak orang lain yang merasakan keadaan yang lebih buruk dari yang aku rasa.. tak terbayangkan betapa susahnya hidup sibapak bekerja tanpa bantuan orang-orang yang disayangnya.. betapa rindunya sibapak setelah 3th tak melihat dari dekat keluarganya tercinta.. terima kasih ya Allah... engkau tahu segala yang terbaik buat hamba Mu...

Friday 15 January 2010

Ketika Melangkah

Sejenak kaki ini terhenti
Kala mana aku telah menapak beberapa langkah
menoleh kebelakang,
kemudian langkah ini terlanjuti
Dengan seribu Rasa yang berkecamuk dihati
letih itu menjalar kesekujur tubuh
sedikit kesal terocehakan dari mulut
namun,
disela-sela langkah yang terasa berat
rasa syukur itu masih sempat terucap
"Tuhan, Teruslah tunjukkan keadilanmu
ditengah-tengah derita hamba-hambamu
yang tengah berusaha.."

Thursday 14 January 2010

Mendung dan Kelam

Entah kapan akan berakhir
Satu peristiwa
Mencintai dan dicintai
Dengan segenap jiwa dan penuh tipu daya
Mencintai,.. tapi tak dicintai
Dan
Dicintai namun tak mencintai


Harapan-harapan kosong
Dengan soundtrack nada bahagia
Yang hanya menghasilkan
Kesedihan yang mendalam
Dan luka perih tak terhingga
Yang akhirnya…
Hanya air mata yang mampu bicara


“INI BELUM SAATNYA”
Sungguh satu kalimat yang belum mampu ku cerna
Hingga mendung itu berubah kelam
Dan hujan jua lah sang juara
Sedih yang ku rasa
Tak pernah diganti bahagia
Setiap harapan yang ku damba
Hanya dijawab air mata

Tuesday 12 January 2010

Senja itu

Ingatkah dirimu??
saat itu berdua saja
bersama nikmati senja
disana, dibatu itu
kau duduk disampingku
perlahan ku dengar bisikmu
diantara deburan ombak yang berteriak
diantara semilir angin laut yang ikut memekak
perlahan kau berkata
"Inilah suasana terindah yang terwujud diantara mimpi-mimpiku"
Dan perlahan ku dengar Harap itu
semoga suasana ini abadi dalam hidupmu..
tanpa ada yang berganti meski waktu yang terus memburu